Selasa, 25 Maret 2014

Anime : Karakter Hetalia Axis Powers (Lanjutan)

Yo, minna-san! Kitsune ga kita yo! :D *SFX : Suara jangkrik* *pundung* Yak, seperti yang Kitsune bilang dulu, Kitsune bakal nerusin mengulas beberapa karakter dari Hetalia Axis Powers :D Langsung aja, ya! ;)





Austria (Roderich Edelstein, Seiyuu : Akira Sasanuma)


     Uke-nya Swiss! xD (atau mungkin Prussia-sama? O.o) *ditabok* Ehm, Austria-san *ciee* adalah... adalah... *SFX : suara jangkrik* (gimana jelasinnya, ya? O.o *ditebas*). Austria-san adalah sosok yang tegas (?) tapi juga baik (terutama sama Italia kecil). Ia tinggal bersama Hungaria-san, Italia kecil (yang entah kenapa jadi maid-nya =="), dan Kekaisaran Suci Romawi (dulu, tapi sekarang udah nggak lagi). Austria-san tampak suka bermain musik, terutama piano. Ia juga pernah memperebutkan Beethoven dan Mozart dengan Jerman (dan di saat menegangkan gitu si France malah muncul ==" haduuh -_-"). Dahulu adalah sekutu Swiss, tapi akhirnya pecah sendiri-sendiri. Austria-san juga sering diganggu oleh Prussia-sama *lirik Ookaminecchi* *ditabok* Walau Austria-san kelihatan tenang, ia juga bisa lepas kendali cuma gara-gara mecahin gelas (?) =="

Hungaria (Elizabeta Héderváry, Seiyuu : Neya Michiko)


     Ciaa, Hungary-san! :D Walaupun cewek, Hungary-san itu kuat, lho! Bayangin, Prussia-sama aja sampai kalah lho waktu dilawan sama Hungary-san. Padahal Austria-san yang (sudah jelas-jelas) cowok (walaupun uke, sih ==") aja kalah, lho! Waktu itu England-san juga ikut ngebantu Austria-san, tapi akhirnya kabur, dah -_- (soalnya dia cuma pengen nglawan Prancis doang ==") Akhirnya Hungary-san lah yang bantu Austria-san :D (kok malah ngomongin Austria-san lagi, sih? ==) Yah, Hungary-san memang sering terlibat perang sama Prussia-sama, sih. Gara-gara itu Kitsune jadi curiga sama hubungan mereka berdua xD *siap-siap kabur*

Swiss (Basch Zwingli, Seiyuu : Romi Park)


     Tsundere (?)!! xD *ditabok* Kakaknya Lily (Liechtenstein), nih! :D Yup! Swiss adalah kakak dari Lily. Seperti yang sudah Kitsune jelaskan tadi, dulunya Swiss sama Austria-san bersekutu, tapi sekarang sudah nggak lagi (penyebabnya Kitsune lupa =="). Walaupun begitu, Swiss masih sering nge-flashback masa lalunya sama Austria-san, lho! :D Ciee :3 *sinyal fujoshi mulai muncul* *dipukul* Swiss suka nabung, lho! :D Anak baik tolong contoh kebiasaan berhemat Swiss, ya! :D

Liechtenstein (Vogel Zwingli, Seiyuu : Kugimiya Rie)


     Aduh, Kitsune ngiri sama Lily yang lemah lembut ini :3 Lily menjadi adik Swiss setelah Swiss menyelamatkan hidupnya (karena Lily termasuk negara kecil). Lily terlihat begitu sayang dengan Swiss, Ia pernah membuatkan Swiss sebuah piyama (dan entah kenapa warnanya pink ==") sebagai tanda terima kasih. Duh, adik yang baik :D (nggak kayak Kitsune ==" *dijitak Hai-niichan*). Walaupun cewek, Lily pernah dikira cowok, lho, karena mirip sama Swiss (dan waktu itu pula mereka baru jalan-jalan sama-sama). Akhirnya Swiss membelikan pita buat Lily biar tambah manis (tentunya juga biar tahu kalau dia itu cewek). Aah, so sweet! :3

Polandia (Feliks Łukasiewicz, Seiyuu : Tanaka Kazutada)


     Ini dia Poland-san *memalingkan wajah* *ditebas* Poland-san adalah teman Lithuania sewaktu belum bekerja di rumah Rusia *lirik Hai-niichan*
Sebenarnya Poland-san itu orangnya unik, tapi... yah, agak nggak nyambung ==" (atau nggak peka?). Pernah waktu Lithuania denger kalau Rusia mau nyerang Poland-san, Lithuania langsung memberitahu Poland-san tentang ini. Tapi, di tengah- tengah kekhawatiran Lithuania, si Poland-san malah ngobrolin tentang hal lain yang nggak ada hubungannya sama itu ==" Pernah juga waktu England sama Prancis mau mengajak Poland-san buat jadi sekutu, dia malah ngebicarain kuda poni. Haduuh, dasar Poland-san -_-

Prussia (Gilbert Beilschmidt, Seiyuu : Kousaka Atsushi)


     *lirik Ookaminecchi* Yak, ini dia orang yang selalu mengganggu Austria-san! :D (kok malah semangat, sih? =="). Well, makhluk (?) yang suaranya kayak orang kecekik ini adalah kakaknya Jerman :D (What? *SFX : Suara petir* *dimasukin sumur*). Walau kakaknya Jerman, Prussia-sama nggak sekaku dan sedisiplin adiknya. Ia kerap kali mengajak Austria-san untuk berperang, tapi akhirnya kalah waktu menghadapi Hungary-san (Banzai, Hungary-san! :D). Prussia-sama biasanya bersekutu dengan Spain-niichan (Spanyol) dan Prancis. Sepertinya Prussia-sama suka minum bir, sama seperti Jerman.

Kanada (Matthew Williams, Seiyuu : Konishi Katsuyuki)


     Kyaa! Kumajiroooo! :3 (kok yang dicari malah beruangnya, sih? -_-). Kanada adalah saudara dari Amerika dan seringkali disangka sebagai Amerika itu sekali. Kasus ini terjadi saat Kanada bertemu Kuba yang salah mengenali Kanada sebagai Amerika. Walau sudah tahu kalau itu Kanada dan berteman dengannya, Kuba masih sering keliru dan menganggap Kanada itu Amerika (kok repot gitu, ya? -_-a). Keberadaan Kanada begitu tipis. Saking tipisnya, Kanada pernah ditindih oleh Rusia yang tidak menyadari keberadaannya (duh, kasihan sekali kamu, Kanada xD *digampar*). Kanada mempunyai seekor beruang lucu dan kawaii :3 yang selalu dibawa kemana-mana : Kumajiro! :D (tunggu, kalau bahasanya 'dibawa kemana-mana' gitu kok kesannya kayak barang, ya? =="). Tapi baik Kanada maupun Kumajiro nggak ada yang ingat nama keduanya. Kanada biasanya memanggil Kumajiro dengan nama Kumakichi, sedangkan Kumajiro sering bertanya "Dare?" pada Kanada setelah Kanada mengajaknya bicara (karena itu Kanada selalu berkata "Kanada da yo" atau "Aku Kanada, pemilikmu" pada Kumajiro). Duh, sabar, ya, Kanada xD *kabur*




Yosh! Akhirnya selesai juga! :D Uwaaa, capeknya! >.<
Ja, Kitsune pamit dulu, nee! Hona naa~ :)

Jumat, 14 Maret 2014

Info : Pemantapan Pramuka Inti Tahun 2013/2014

Yahoo, Minna-san! :D Wah, Kitsune ngrasa seneng banget waktu tanggal 2 Maret kemaren! :D Yak, hari itu merupakan event terakhir yang diikuti oleh Pramuka Inti masa bakti 2012/2013. Walaupun event terakhir, acaranya tetep seru, kok :) Mau tahu apa aja dan bagaimana acaranya? Langsung saja kita ke TKP ;) *ambil kamera* *nyeret kameraman*





Ini dia susunan kegiatan Pemantapan Pramuka Inti pada hari Minggu, 2 Maret 2014 :D
(NB : Jadwal yang paling bawah itu KIM). Dari sinilah Kitsune yang sebagai Seksi Dokumentasi (atau lebih tepatnya juru foto) beraksi xD





Apel pembukaan Pemantapan Pramuka Inti dengan Kak Haryanto (Pembina Pramuka SMP Negeri 1 Sukoharjo) sebagai pemimpin apel :)


 Persiapan kegiatan pertama : Semapore dan Sandi :D

 Yak, semapore-nya sudah dimulai, bung! xD *digampar*
Ciee, Kak Sasmita (Pratama Putri masa bakti 2012/2013) yang baru maen semapore :D


Ayo, adik-adik, yang semangat ngerjainnya, ya! :D Kitsune bantunya pake doa aja, ya! xD *dibantai*




Pos kedua : Sandi II! :D Udah banyak yang sampai ke pos, nih! Ganbatte, nee! ;)







Ini dia perjalanan adik-adik pramuka inti yang berhasil Kitsune dapetin :D (juga dengan bantuan teman-teman lain tentunya, terutama Kak Dhina xD *ditabok*)
Ayo semangat! :D Sekalian olahraga, lho! xD




 Peta Pita selesai, dan sekarang waktunya Sandi III! :D


Dan inilah kakak-kakak pramti masa bakti 2012/2013 yang menjaga (?) meja sekretariat :D
(Dari kanan ke kiri : Kak Bella, Kak Ella, Kak Yunita)






Tibalah kita di sesi menaksir! Yang ini menaksir lebar sungai, walau cuma sungai jadi-jadian, sih -_- Yah, mau gimana lagi? Masa harus mindahin sungai ke sekolah? ==" (Eh, Kak Risang ngapain tuh bawa-bawa sepeda ke situ? O.o)



Kalau yang ini menaksir tinggi pohon (?) :D (Maaf, Kitsune nggak hafal jadwalnya xD *digampar*)




Saatnya nggambar-nggambar! :D Kali ini jadwalnya adalah peta lapangan dan peta panorama. Gambarnya yang bagus, ya! ;)





Ini dia kegiatan yang paling Kitsune sukai! :D Yap, morse! :3 Yak, kali ini Kak Sasmita lagi yang pegang bendera morse :D Ayo, adik-adik, jangan sampai salah ngebedain kibaran pendek sama kibaran panjang, ya! :)

Di tengah-tengah keseriusan morse, dua orang ini malah narsis sendiri -_-
(Dari kanan ke kiri : Kak Zulfa sama Kitsune)





Saatnya makan! :D (kok malah semangat, ya? ==")
Itadakimasu! :D





Yak, adik-adik pramti ini sedang mengerjakan tes Tekpram, PP, dan PU
Semangat, ya! ^^







Wah, acara terakhir, nih :D Buat menghemat waktu, KIM, PBB, sama Pionering diselenggarakan dalam satu waktu (dan bergiliran). Ayo, ayo! Yang semangat, ya! Biar cepat selesai dan cepat pulang :D #lho? *ditabok*





Yak, itulah kegiatan kami selama satu hari penuh :D Seru, 'kan? :D Bener, deh, acara kali ini seru banget! :) Kira-kira kalau SMA ada event yang mirip kayak gini nggak ya? O.o Jadi sedih, nih :'
Well, Kitsune pamit dulu, nee! :D Terima kasih buat semuanya :) Love you, Pramuka! Love you, Elma Buana! Love you, kakak-kakak pembina! Love you, kakak-kakak, temen-temen, dan adik-adik pramti! Love you all! :') :*

Selasa, 11 Maret 2014

Lyric : Kelly Sweet - Je T'aime

Yahoo! :D Waduh, udah berapa lama, ya, Kitsune absen nggak nulis di blog? O.o *lirik postingan terakhir* Yah, ini gara-gara Kitsune kena virus write block, sih -_-a (maafkan author yang tidak bertanggung jawab ini m(_ _)m )
Yak, kali ini Kitsune mau ngeshare lirik lagunya Kelly Sweet - Je T'aime, nih! :D Lagunya sedih, tapi ngena banget :'( Pertama kali Kitsune tahu lagu ini tu dari video yang tribute-nya Francis Bonnefoy sama Jeanne d'Arc (dari Hetalia Axis Powers) Waa, banjir air mata tuh waktu itu T-T Kalau gitu, kita langsung ke TKP aja, ya! :'D





Kelly Sweet - Je T'aime

Je t'aime
Je t'aime toujours
I am forever yours

Sweet dreams
Sweet dreams mon cher
You're always in my prayers

Softly
Sweetly
Wrapped up in heaven's arms

Sailing
Soaring
Over the moon
Gathering star dust

Be still
Be safe
Be sure

Je t'aime
Je t'aime toujours

Wishing
Praying
All of your dreams come true

Please remember
Where you are
My heart is with you

Sweet dreams
Sweet dreams mon cher
Always in my prayers

I am forever yours
Je t'aime
Je t'aime toujours





Gyaa! Francis, kasihan sekali kamu :'( *ditabok* Entah kenapa kok lagu ini pas banget sama kisahnya Francis X Jeanne, ya? O.o Ah, biarlah. Kitsune sih cuek xD *diseret* *dimasukin sumur*
Well, Kitsune pamit dulu, nee! :D Doain biar Kitsune nggak kena write block lagi xD *dibantai* Ja, hona naa~ ^^)/

Sabtu, 01 Maret 2014

Story : Iroiro Arigatou, nee!

Konbanwa, Minna-san! :D Entah kenapa Kitsune baru semangat nulis, nih! :D :3 *dijitak* Yak, story buatan Kitsune kali ini terinspirasi oleh lagu GUMI-chan yang judulnya Kimi ni Gomen ne :D Karena Kitsune baru kurang kerjaan, jadinya bikin cerita, deh xD *ditimpuk sendal* Selamat membaca! :D




Iroiro Arigatou, nee!

            Maaf, diriku ini begitu egois.
            Maaf, diriku ini begitu bodoh dan kekanakan.
            Maaf, diriku yang egois, bodoh, dan kekanakan ini sangat menyukaimu.


            Sinar mentari musim panas menerobos jendela kelas yang sederhana ini. Mataku menyapu sekeliling. Aku mendesah panjang dan menopangkan dagu. Dua menit lagi pelajaran tambahan musim panas akan dimulai, sedangkan orang yang kutunggu-tunggu tak kunjung datang.
            Tepat setelah bel masuk berbunyi, pintu belakang kelas menjeblak. Yuzu berdiri di sana dengan napas tak teratur. Mungkin ia berlari di sepanjang jalan menuju sekolah. Tapi syukurlah dia datang hari ini.
            Rasa legaku mendadak lenyap ketika Miki menghampiri Yuzu dan menyapanya. Ia bertanya. “Yukkun terlambat lagi, ya?” dengan suaranya yang lembut disusul dengan senyum menyilaukannya.
            Yuzu tertawa. “Tidak, kok! Buktinya sensei belum masuk ke kelas,” jawabnya. Wajahnya bersemu merah. Ah, hatiku nyeri melihat pemandangan itu. Aku tahu Yuzu yang sangat kukagumi itu tak mempunyai rasa padaku. Aku tahu Yuzu yang baik hati dan sempurna menyukai Miki yang cantik dan memiliki senyum manis itu. Aku tahu itu, tapi sisi egoisku menyangkalnya. Itulah yang membuatku bertahan selama ini.
            Tak lama kemudian, sensei memasuki kelas. Setelah berbasa-basi sedikit, beliau melanjutkan pelajaran. Tatapanku tertuju pada sensei yang sedang menulis di papan tulis, namun pikiranku melayang jauh menembus alam bawah sadarku.


            Hujan turun tak terduga di siang yang semula cerah ini. Awan hitam bergelut di angkasa seolah akan memuntahkan bergalon-galon air. Aku berdiri di depan pintu masuk sambil meratapi nasibku yang tak membawa payung hari ini.
            Setelah mengalami perdebatan panjang dengan diriku sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk pulang menerobos hujan dengan resiko basah kuyup sampai rumah dan kemungkinan akan terserang demam. Begitu aku akan berlari, seseorang dari belakang menahanku. Kutolehkan kepala, dan terlihat Yuzu yang sedang menahan lenganku.
            “Kau berani menembus hujan sederas ini?” tanyanya dengan suara lembut.
            Aku hanya berkata pasrah. “Aku tak punya pilihan lain...”
            “Kalau begitu, bagaimana kalau pulang bersamaku saja?” tawarnya.
            Eh? Apakah aku salah dengar? Atau aku sedang bermimpi? Baru saja Yuzu berkata...
            “Tenang saja, Hana. Kita searah, kok!” katanya. “Lagipula aku bawa payung yang cukup lebar, kok! Nih!” Yuzu mengacungkan payungnya yang berwarna putih dengan garis tepi berwarna hitam.
            Ingin aku berkata, ‘Tentu saja! Aku mau, kok!’ saat itu juga. Namun, entah kenapa aku merasa tak enak padanya. “Tapi, aku akan merepotkanmu...” ujarku kemudian.
            Yuzu tertawa. Ah, tawa itu...
            “Mana tega aku membiarkan seorang gadis berlarian di tengah hujan begini? Tentu saja aku tak merasa kerepotan!” jawabnya. Ah, Yuzu...
            Aku tetap terdiam di tempat. Ragu. Pulang bersama Yuzu atau berjalan menembus hujan sendirian? Sebelum aku memutuskannya, Yuzu membuka payungnya dan membimbingku untuk berjalan di sampingnya.
            Aku merasa bersyukur. Walaupun kami tak banyak bicara, aku tetap merasa senang. Terima kasih, Tuhan. Engkau telah memberiku kesempatan untuk berada di samping orang yang kukagumi walau hanya sebentar. Sebuah perasaan nyaman menjalari hatiku. Dinginnya hujan berubah menjadi hangat bagiku.
            Akhirnya kami sampai di depan rumahku. Aku membungkukkan badanku. “Terima kasih, Yuzu.”
            Yuzu tersenyum. “Tidak masalah. Lain kali bawa payung buat jaga-jaga, ya!” seru Yuzu sambil melambaikan tangannya, kemudian berlalu. Aku masih berdiri di teras sampai sosok Yuzu menghilang di belokan depan. Sekali lagi aku tersenyum. Hari yang mendung kali ini berubah menjadi cerah berkat dirinya.


            Kali ini akulah yang terlambat masuk ke kelas. Setelah meminta maaf pada sensei, aku langsung berjalan ke tempat dudukku. Aku meletakkan tasku di gantungan sebelah kanan mejaku kemudian menoleh ke arah Yuzu. Tatapan Yuzu tertuju ke arahku, namun tatapan yang teduh itu bukanlah untukku. Tatapan lembut Yuzu itu hanya untuk Miki seorang, dan bukan yang lain. Tiba-tiba saja dadaku terasa sesak. Sungguh, aku benci merasakannya.
            Bel istirahat pun berbunyi. Aku segera merapikan barang-barangku yang berada di atas meja dan beranjak keluar dari kelas yang mendadak terasa menyesakkan ini. Namun, niatku terbatalkan karena sebuah pertanyaan temanku.
            “Hei, Miki, kau berpacaran dengan ketua klub judo, ya?”
            “Benarkah itu, Miki?”
            “Beritahu, dong!”
            “Iya, beritahu kami!”
            Miki terlihat bingung akan hujatan pertanyaan itu. Tapi akhirnya ia menjawab dengan wajah bersemu merah, “Iya, baru dua hari ini...”
            Sementara teman-teman yang lain memberi selamat kepada Miki, aku menoleh ke arah tempat duduk Yuzu. Pemuda itu masih di sana. Raut mukanya tampak kaget begitu mendengar berita itu. Tanganku terkepal di sisi tubuhku. Tolong, jangan tunjukkan wajahmu seperti itu. Aku tak mau kau seperti ini. Aku ingin kau tersenyum. Tolong, jangan begini...
            Aku tak tahan lagi. Kutarik tangan Yuzu dan membawanya ke atap sekolah. Langit biru menghadang kami begitu kami sampai di atap. Aku pun melepaskan pegangan tanganku dan berdiri berhadapan dengan Yuzu. Aku akan mengatakannya. Ya, aku akan mengatakannya.
            “Aku suka...”
            Yuzu terlihat heran. “Hana...?”
            Aku mengangkat wajahku. Air mata sudah tiba di pelupuk mataku, bersiap-siap untuk menghujani pipiku. “Aku yang egois, bodoh, dan kekanakan ini menyukaimu, Yuzuru. Aku menyukaimu...”
            Ah, apa yang kukatakan? Aku menangkap kilatan kaget di mata Yuzu. Ia tampak terkejut. Reaksi apa yang akan ia berikan? Bagaimanakah hubunganku dan Yuzu setelah kata-kata tadi terucap? Masih samakah? Atau ia semakin menjauh? Ingin sekali aku menarik kata-kataku tadi.
            Sungguh akhir yang bisa kuduga. Yuzu membungkuk dalam-dalam. Suaranya lembut, tapi aku bisa merasakan rasa bersalah di dalamnya. “Terima kasih, Hana. Aku senang kau menyukaiku. Tapi, entah kenapa ada orang lain yang susah kulupakan...”
            “Miki, ‘kan?” tanyaku hati-hati.
            Yuzu mengangkat wajahnya, kaget. “Bagaimana kau...”
            “Aku sudah tahu, Yuzu.” Ah, aku sudah tak kuat menahan air mataku. “Aku sudah tahu.”
            Raut muka Yuzu kembali dihiasi oleh rasa bersalah. “Maafkan aku, Hana...”
            Aku menggeleng. Tolong, air mataku. Berhentilah mengalir. “Justru aku yang meminta maaf, Yuzu. Kata-kataku tadi pasti membuatmu semakin merasa terbebani...”
            “Hana...”
            “Satu lagi, Yuzu,” aku melangkah dan berdiri di samping Yuzu. “Terima kasih, untuk semuanya,” bisikku, kemudian melangkah pelan dan menuruni tangga. Aku tak kuat lagi menahan air mataku. Akhirnya aku berhenti dan duduk di sebuah anak tangga, menangis. Aku tahu Yuzu tak pernah menyukaiku. Aku tahu Yuzu menyukai Miki. Aku tahu semua itu. Tapi, bolehkah aku menyukaimu, Yuzu?
            Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah mendoakan kebahagiaanmu. Aku ingin kau tersenyum. Aku ingin kau tersenyum lagi seperti biasanya. Biarlah perasaan ini bertepuk sebelah tangan. Yang kunginkan hanyalah kebahagiaan dirimu seorang.

            Terima kasih, Yuzuru. Terima kasih...




Gyaaa! Terlalu shoujo! :o Saya nggak bakat kalau disuruh buat cerita Shounen T^T Nggak apa, lah, yang penting Kitsune udah berusaha xD *ditabok* Ja, sampai sini dulu, nee! :D See ya! :)